responACTION bukanlah solusi
responACTION adalah sebuah spiritual journey.... yang masih baru dimulai, sehingga masih berada dipermukaan Samudera-ilahiah...
Ketika perencanaan dan merubah nasib dikatakan sebagai bagian dari ketidak percayaan akan taqdir yang sudah ditulis di lauhul mahfudz. Ketika Tuhan tidak akan merubah satu kaum kecuali kaum tersebut mau berubah. Ketika sejarah bukan lagi tentang masa lalu, tapi sejarah adalah tentang action hari ini yang dilihat oleh orang-orang di kemudian hari.
Maka blog responACTION hadir mencoba memahami dengan segala keterbatasan ilmu dan pengalamannya... mencoba selalu membuka pintu untuk menerima ilmu dari Undip (Universitas Kehidupan)
Ketika perencanaan dan merubah nasib dikatakan sebagai bagian dari ketidak percayaan akan taqdir yang sudah ditulis di lauhul mahfudz. Ketika Tuhan tidak akan merubah satu kaum kecuali kaum tersebut mau berubah. Ketika sejarah bukan lagi tentang masa lalu, tapi sejarah adalah tentang action hari ini yang dilihat oleh orang-orang di kemudian hari.
Maka blog responACTION hadir mencoba memahami dengan segala keterbatasan ilmu dan pengalamannya... mencoba selalu membuka pintu untuk menerima ilmu dari Undip (Universitas Kehidupan)
responACTION lahir dari dua kata yang sangat menginspirasi dari sebuah perjalanan hidup yang mencoba plural ke segala arah tanpa merubah keyakinan yang sudah tertanam dalam sanubari, masih berupa visi dan juga masih melakukan adjustment disetiap misi dan belajar membuat setingan goal yang sesuai dengan Visi dan misi.
Ketika perencanaan membuat frustasi karena hampir tidak ada yang bisa terimplementasi secara 100%, terpilihlah kata Respon. Ya, cukup dengan merespon apa yang ditaqdirkan. Merespon maksudnya menyikapi taqdir-taqdir kehidupan dulu. Bukan malah sebaliknya menciptakan taqdir yang sepantasnya hanya dilakukan oleh Tuhan YME. Jikalau akhirnya taqdirNya berubah, itu bukan karena keinginan merubahnya. Akan tetapi hanya sebagai konsekuensi terhadap meRespon taqdir sebelumnya yang dilakukan bersamaNya dan dengan caraNya. Dengan menyikapi taqdir yg baru saja hadir... maka Hati dan Pikiran tidak memungkiri kenyataan. Hati dan Pikiran berada di alam nyata saat itu juga. Lalu, apakah mungkin Tuhan tidak terlibat thd apa yg baru saja terjadi? Tidak ada satu lembar daun kering-pun yg jatuh di kegelapan malam tanpa ada campur tangan Tuhan. Padahal daun kering yg jatuh di kegelapan malam adalah kejadian yg sangat sepele dan tdk begitu penting buat kita. Klo yg sepele aja Tuhan sdh terlibat, bgmn dg sesuatu yg baru saja terjadi di diri kita? Sejatinya perlahan tapi pasti Hati dan Pikiran kita bisa meyakini bhw apa yg benar-benar baru saja terjadi itu benar2 ada keterlibatan Tuhan yg begitu nyata dan relaistis. "Halangan2-pun berubah menjadi tantangan yg menarik yg membuat hidup menjadi lbh hidup, hidup tidak menjadi hal hal yg itu itu saja seperti yg terjadi kemaren sore. Hidup menjadi tdk monoton krn adanya halang rintang kehidupan yg sebenarnya memang disiapkan olehNya. "Kemudahan" yg muncul dari tempat yg tdk disangka-sangka menjadi surga dunia yg menjadi isyarat akan kehadiranNya side by side menjalani hidup. Lalu nikmat apa lagi yg ingin kau dustakan? Lalu entah apa namanya, apakah itu mukjizat, taufik atau hidayah... mengingat kebesaran Tuhan YME menjadi mengalir begitu saja... disaat yang sama tiba-tiba jadi mengerti apa itu taqdir pada saat itu! ya benar-benar saat itu! begitu spontan, tanpa rekayasa pikiran... Itulah cerita tentang respon.... Bagaimana dengan Action? Action adalah wujud nyata dari bersyukur yakni mem-follow-up atau menindaklanjuti. Tanpa action, hidup ini hanya menunggu kematian tanpa kedewasaan. Action-lah yang menggambarkan kedewasaan. Action-lah yang membuat hidup menjadi sangat berarti. Betapa besar penyesalan terhadap waktu yang berlalu yang tidak diisi dengan action. Diawali dengan Bismillah, Action merupakan kelanjutan dari syukur. Namun bukan bismillah yang biasa diterjemahkan sebagai kata 'dengan nama Allah". Jika Action merupakan kelanjutan dari rasa syukur yang dalam, maka 'Bi' dari kata Bismillah bukan lagi diartikan sebagai 'dengan' tapi sebagai 'bersama berjalan beriringan' sehingga Tuhan YME selalu hadir disetiap action. Ketika semua taqdir-Nya sudah ditetapkan di lauhul-mahfudz dan ketika Dia menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya, maka yang tersisa pada diri manusia sebagai khalifah hanyalah meRESPON taqdir-Nya dengan ACTION sepenuh hati bersama-Nya dan dengan cara-Nya. Kemudian selebihnya adalah hak prerogatif- Nya. Walau taqdir telah ditetapkan jauh hari sebelum makhluk diciptakan, namun Dia dapat menembus lorong waktu ke masa lalu untuk merubahnya karena ada doa manusia yang ingin Dia kabulkan. Kemudian dengan ke-Maha-Kuasa-anNya, Dia turunkan kembali taqdir yang-telah-dirubah-tersebut ke muka bumi dan mensinkronkannya dengan taqdir yang sudah Dia tetapkan sebelumnya. Bagi Tuhan YME, tidak ada lagi yang namanya dimensi waktu. Yang lalu, sekarang dan yang akan datang menjadi satu kesatuanNya. |
Ya Allah berikanlah AmpunanMu, atas dosa dosaku di masa lalu dan akan datang, pasangan hidupku, anak-anakku dan seluruh anak keturunanku serta semua yang pernah bermalam di tempat tinggalku, juga
Ya TuhanYang Maha Memberi ..... Berikanlah kepadaku, pasanganku, anak-anaku dan seluruh keturunanku serta semua yang pernah bermalam ditempat tinggalku
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-taqdir-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku, serta -berilah aku ilham juga- untuk -selalu dapat menindaklanjuti taqdir tersebut dengan- mengerjakan amal saleh -berupa ACTION yang nyata- yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh".
(Q.027: 019). |