Memulai menjalani taqdir ....
'Wahai orang-orang yang percaya dan tunduk kepada kebenaran, apabila kalian patuh pada perintah Allah dalam kesendirian atau di tengah keramaian, maka Allah akan memberikan karunia pada kalian berupa kekuatan yang dapat membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Allah akan memberi kemenangan atas musuh-musuh kalian. Allah akan menutupi, menghilangkan dan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian. Dialah Allah yang senantiasa memiliki karunia yang besar.' Al-Quran (8:29).
'Wahai orang-orang yang berpihak dan tunduk pada kebenaran, sambutlah Allah dengan sepenuh hati jika Dia memerintahkan kalian untuk mengerjakan sesuatu. Sambutlah Rasul-Nya --sebagai penyampai pesan-pesan Allah-- apabila dia menyeru kalian untuk mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran dan kalbu kalian. Ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah menguasai dan mengarahkan hati kalian pada apa yang Dia kehendaki. Allah akan membuat dinding pemisah antara diri dan hati kalian jika mendapat bisikan hawa nafsu. Dan jika kalian meniti jalan yang lurus --tidak melampaui batas dinding pemisah--, niscaya Allah akan menyelamatkan kalian, dan kelak kalian akan dikumpulkan Allah di hari kiamat, hari pembalasan.' Al-Quran (8:24).
'Lindungilah diri kalian dari dosa-dosa besar yang merusak tatanan masyarakat'. Jauhilah sikap enggan berjihad di jalan Allah, perpecahan, dan rasa malas melaksanakan kewajiban melakukan amar makruf nahi munkar. Karena, akibat buruk dosa itu akan menimpa semua orang, tidak khusus hanya orang yang berbuat kejahatan saja. Yakinlah bahwa siksa Allah di dunia dan akhirat itu amat keras.' Al-Quran (8:25).
'Ketahuilah pula wahai orang-orang yang benar-benar beriman, bahwa cobaan hidup itu di antaranya disebabkan oleh cinta yang berlebihan pada anak-anak kalian. Maka janganlah cinta pada anak dan harta benda itu melebihi cinta kalian pada Allah karena hal yang demikian itu akan merusak urusan kalian. Dan ketahuilah bahwa pahala Allah jauh lebih besar daripada harta dunia dan anak keturunan.' Al-Quran (8:28).
Kalaupun terpaksa mencintai harta dan anak, cintailah karena keduanya itu datang dari Allah swt [Lywa]
'Wahai orang-orang yang percaya dan tunduk kepada kebenaran, apabila kalian patuh pada perintah Allah dalam kesendirian atau di tengah keramaian maka Allah akan memberikan karunia pada kalian berupa kekuatan yang dapat membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Allah akan memberi kemenangan atas musuh-musuh kalian. Allah akan menutupi, menghilangkan dan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian. Dialah Allah yang senantiasa memiliki karunia yang besar.' Al-Quran (8:29).
Dan Allah berfirman, Janganlah kamu menyembah dua Tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut. (QS. An-Nahl 16: Ayat 51).
Dan milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di Bumi, dan kepada-Nyalah (ibadah dan) ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu takut kepada selain Allah? (QS. An-Nahl 16: Ayat 52)
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl 16: Ayat 53)
'Wahai orang-orang yang berpihak dan tunduk pada kebenaran, sambutlah Allah dengan sepenuh hati jika Dia memerintahkan kalian untuk mengerjakan sesuatu. Sambutlah Rasul-Nya --sebagai penyampai pesan-pesan Allah-- apabila dia menyeru kalian untuk mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran dan kalbu kalian. Ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah menguasai dan mengarahkan hati kalian pada apa yang Dia kehendaki. Allah akan membuat dinding pemisah antara diri dan hati kalian jika mendapat bisikan hawa nafsu. Dan jika kalian meniti jalan yang lurus --tidak melampaui batas dinding pemisah--, niscaya Allah akan menyelamatkan kalian, dan kelak kalian akan dikumpulkan Allah di hari kiamat, hari pembalasan.' Al-Quran (8:24).
'Lindungilah diri kalian dari dosa-dosa besar yang merusak tatanan masyarakat'. Jauhilah sikap enggan berjihad di jalan Allah, perpecahan, dan rasa malas melaksanakan kewajiban melakukan amar makruf nahi munkar. Karena, akibat buruk dosa itu akan menimpa semua orang, tidak khusus hanya orang yang berbuat kejahatan saja. Yakinlah bahwa siksa Allah di dunia dan akhirat itu amat keras.' Al-Quran (8:25).
'Ketahuilah pula wahai orang-orang yang benar-benar beriman, bahwa cobaan hidup itu di antaranya disebabkan oleh cinta yang berlebihan pada anak-anak kalian. Maka janganlah cinta pada anak dan harta benda itu melebihi cinta kalian pada Allah karena hal yang demikian itu akan merusak urusan kalian. Dan ketahuilah bahwa pahala Allah jauh lebih besar daripada harta dunia dan anak keturunan.' Al-Quran (8:28).
Kalaupun terpaksa mencintai harta dan anak, cintailah karena keduanya itu datang dari Allah swt [Lywa]
'Wahai orang-orang yang percaya dan tunduk kepada kebenaran, apabila kalian patuh pada perintah Allah dalam kesendirian atau di tengah keramaian maka Allah akan memberikan karunia pada kalian berupa kekuatan yang dapat membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Allah akan memberi kemenangan atas musuh-musuh kalian. Allah akan menutupi, menghilangkan dan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian. Dialah Allah yang senantiasa memiliki karunia yang besar.' Al-Quran (8:29).
Dan Allah berfirman, Janganlah kamu menyembah dua Tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut. (QS. An-Nahl 16: Ayat 51).
Dan milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di Bumi, dan kepada-Nyalah (ibadah dan) ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu takut kepada selain Allah? (QS. An-Nahl 16: Ayat 52)
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl 16: Ayat 53)
Menyusuri taqdir hingga akhir... dengan hati dan pikiran
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu (Q.051:056)
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan (manusia sebagai) khalifah di bumi."....[Q.002: 30], (paling tidak menjadi Khalifah untuk dirinya dan keluarganya).
... Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (telah) tertulis dalam kitab yang nyata -di Lauhul Mahfudz- (Q.006: 059). Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula menimpa) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab -di Lauhul Mahfuzh- sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Q.057:022).
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu (Sehingga kemudian kamu mengeluh bahkan mengumpat dan memfitnah) dan ... supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu (sehingga kamu melampaui batas yang menimbulkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah) dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.057:023). Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.10:107).
Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka dan barang siapa yang bertawakal (menyerahkan keyakinannya) kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya (dalam menebarkan rizki). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan (yang pasti dalam penebaran rizki) bagi tiap-tiap sesuatu (apapun sehingga tercapai keseimbangan dalam tata kelola rizki di muka bumi) (Q.065:003).
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir (Q.045:013). Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanan(rizki)nya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata --di Lauhul mahfuz-- (Q.011:006).
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan (manusia sebagai) khalifah di bumi."....[Q.002: 30], (paling tidak menjadi Khalifah untuk dirinya dan keluarganya).
... Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (telah) tertulis dalam kitab yang nyata -di Lauhul Mahfudz- (Q.006: 059). Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula menimpa) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab -di Lauhul Mahfuzh- sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Q.057:022).
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu (Sehingga kemudian kamu mengeluh bahkan mengumpat dan memfitnah) dan ... supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu (sehingga kamu melampaui batas yang menimbulkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah) dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.057:023). Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.10:107).
Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka dan barang siapa yang bertawakal (menyerahkan keyakinannya) kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya (dalam menebarkan rizki). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan (yang pasti dalam penebaran rizki) bagi tiap-tiap sesuatu (apapun sehingga tercapai keseimbangan dalam tata kelola rizki di muka bumi) (Q.065:003).
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir (Q.045:013). Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanan(rizki)nya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata --di Lauhul mahfuz-- (Q.011:006).
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah se-banyak-banyaknya supaya kamu beruntung (Q062:010) ... Sesungguhnya mengingat-Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.029:045).
Rasulullah saw (selalu) menyebut-nyebut Alloh setiap waktu (saat). (HR Muslim).
Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.094.007), dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap (Q.094.008). Karena... Sesungguhnya sesudah kesulitan itu -pasti- ada kemudahan (Q.094.005-006).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (kepada taqdirNya) dan mengerjakan amal saleh (dengan action yg nyata) mereka itu adalah se-baik-baik makhluk (Q.098:007), dan ... kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati dan pikiran) mereka rasa kasih sayang (Q. 019:096).
Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada satu kaum, hingga kaum itu (memulai) merubah apa yang ada pada (hati dan pikiran) diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar (suara hati mereka) lagi Maha Mengetahui (apa yang ada dalam pikiran mereka), (Q.008:053).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt berfirman: “Aku menurut dugaan (yang ada pada hati dan pikiran) hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi).
Rasulullah saw (selalu) menyebut-nyebut Alloh setiap waktu (saat). (HR Muslim).
Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.094.007), dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap (Q.094.008). Karena... Sesungguhnya sesudah kesulitan itu -pasti- ada kemudahan (Q.094.005-006).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (kepada taqdirNya) dan mengerjakan amal saleh (dengan action yg nyata) mereka itu adalah se-baik-baik makhluk (Q.098:007), dan ... kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati dan pikiran) mereka rasa kasih sayang (Q. 019:096).
Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada satu kaum, hingga kaum itu (memulai) merubah apa yang ada pada (hati dan pikiran) diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar (suara hati mereka) lagi Maha Mengetahui (apa yang ada dalam pikiran mereka), (Q.008:053).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt berfirman: “Aku menurut dugaan (yang ada pada hati dan pikiran) hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi).
Ketika semua taqdir-Nya sudah ditetapkan di lauhul-mahfudz dan ketika Dia menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya, maka yang tersisa pada diri manusia sebagai khalifah hanyalah meRESPON taqdir-Nya dengan ACTION sepenuh hati bersama-Nya dan dengan cara-Nya. Kemudian selebihnya adalah hak prerogatif-Nya.
Walau taqdir telah ditetapkan jauh hari sebelum makhluk diciptakan, namun Dia dapat menembus lorong waktu ke masa lalu untuk merubahnya karena ada doa manusia yang ingin Dia kabulkan. Kemudian dengan ke-Maha-Kuasa-anNya, Dia turunkan kembali taqdir yang-telah-dirubah-tersebut ke muka bumi dan mensinkronkannya dengan taqdir yang sudah Dia tetapkan sebelumnya. Bagi Allah swt, tidak ada lagi yang namanya dimensi ruang dan waktu. Yang lalu, sekarang dan yang akan datang menjadi satu kesatuanNya. |
"Ya Rabbi berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat(taqdir)Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku, serta (berilah aku ilham juga) untuk (selalu dpt menindaklanjuti taqdir tersebut dengan) mengerjakan amal saleh (berupa ACTION yang nyata) yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (Q.027: 019)
|