Ada yang kita pahami sampai saat ini bahwa secara fisik hati itu adalah di jantung yang berdetak cepat kala galau dan berlaku sebaliknya, dan jantung berhenti ketika sang ruh berangkat menghadapNya.
Ada hadist hadist tentang segumpal daging di dalam tubuh manusia. Jika segumpal daging itu baik maka baiklah semua, dan sebaliknya. Dimana lokasi tepatnya segumpal daging tesebut masih berupa misteri ...
Ada hadist hadist tentang segumpal daging di dalam tubuh manusia. Jika segumpal daging itu baik maka baiklah semua, dan sebaliknya. Dimana lokasi tepatnya segumpal daging tesebut masih berupa misteri ...
Belakangan 'segumpal daging' tersebut teorinya mengarah ada di bagian dalam kepala yang menyentuh bumi saat sujud (saya ringkas dari beberapa buku psikologi / self-improvement yang saya baca). Di dunia riset kedokteran, ditemukan bahwa masih ada 'denyut terakhir' di bagian otak tertentu setelah jantung berhenti saat sekaratul maut. Yang agak menarik dan kita pahami bahwa detak jantung tidak bisa kita atur secara fisik kecepatannya, kecuali dengan merubah mindset di otak kita. Kita tidak bisa mengatur kecepatan denyut jantung kita secara langsung. Tapi ketika kita bahagia, denyut jantung akan normal dan berlaku sebaliknya. Ketika hidup ini mempunyai mindset di otak kita untuk merespon taqdirNya dg Action bersamaNya dan dengan caraNya... Sepertinya denyut jantung ini berjalan tenang dan stabil. Semua kegagalan dan keberhasilan datang dari Tuhan Seru Sekalian Alam...
Jika dibaratkan sebuah mobil:
Hati
Ketika mobil tidak bisa di starter, dibutuhkan aki yg terawat dan bersih.
Ketika galau sehingga tidak bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik, dibutuhkan Hati yang terawat untuk mendapatkan power yang tinggi men-start Engine (Pikiran).
Pikiran
Ketika mobil sudah bisa hidup, maka aki memerlukan Engine untuk mengisi strumnya agar power di aki tersebut tetap terjaga kondisinya sehingga engine bisa di starter kembali jika tiba-tiba mati.
Ketika kehidupan sudah 'hidup' maka mindset harus tetap mengisi / menjaga hati dengan menghadirkan Dia disetiap saat dan menghadirkanNya-pun dengan cara-Nya, agar jika ada kegalauan datang maka hidup bisa tetap 'dihidupkan'.
Tindakan
Ketika mobil sudah berjalan diperlukan kemudi agar jalan tidak tersesat dan tidak melanggar rambu-rambu yang ada.
Ketika kehidupan sudah berjalan maka Tindakan harus tetap pada Pikiran yang selalu bersama-Nya dan bekerja dengan cara-Nya.
Jantung
Ketika suara engine mulai aneh-aneh, itu tandanya ada kesalahan pemakaian atau miss-operation yang perlu diperbaiki.
Ketika denyut jantung berdegup keras dan tidak stabil, itu tanda-tandanya kita mulai tidak bersama-Nya atau mungkin kita hidup tidak dengan Cara-Nya lagi.
Jantung hanyalah indikator suasana hati, dan bukan lagi hati itu sendiri.... betapa penting mind-set dalam hidup ini. Jika mindset kita baik maka baiklah seluruh diri kita. Jika mindset kita buruk maka buruklah seluruh diri kita.
Bagaimana jika mindset kita merRESPON taqdirNya dengan ACTION bersama-Nya dan dengan cara-Nya ? Cobalah... apa yang terjadi pada diri anda.
Lalu dimanakah sebenarnya lokasi Hati secara fisik? atau memang masih misteri... sementara ini masih di Jantung, mungkin? argumentasinya masih yang lama: Karena ada kekuatan yang Maha Dahsyat yang membuat Jantung berdenyut terus menerus sampai tiba waktunya berhenti.... wallohua'lam.
Jika dibaratkan sebuah mobil:
- Hati adalah aki mobil
- Pikiran adalah Engine
- Tindakan adalah Kemudi
- Jantung adalah Suara Engine
Hati
Ketika mobil tidak bisa di starter, dibutuhkan aki yg terawat dan bersih.
Ketika galau sehingga tidak bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik, dibutuhkan Hati yang terawat untuk mendapatkan power yang tinggi men-start Engine (Pikiran).
Pikiran
Ketika mobil sudah bisa hidup, maka aki memerlukan Engine untuk mengisi strumnya agar power di aki tersebut tetap terjaga kondisinya sehingga engine bisa di starter kembali jika tiba-tiba mati.
Ketika kehidupan sudah 'hidup' maka mindset harus tetap mengisi / menjaga hati dengan menghadirkan Dia disetiap saat dan menghadirkanNya-pun dengan cara-Nya, agar jika ada kegalauan datang maka hidup bisa tetap 'dihidupkan'.
Tindakan
Ketika mobil sudah berjalan diperlukan kemudi agar jalan tidak tersesat dan tidak melanggar rambu-rambu yang ada.
Ketika kehidupan sudah berjalan maka Tindakan harus tetap pada Pikiran yang selalu bersama-Nya dan bekerja dengan cara-Nya.
Jantung
Ketika suara engine mulai aneh-aneh, itu tandanya ada kesalahan pemakaian atau miss-operation yang perlu diperbaiki.
Ketika denyut jantung berdegup keras dan tidak stabil, itu tanda-tandanya kita mulai tidak bersama-Nya atau mungkin kita hidup tidak dengan Cara-Nya lagi.
Jantung hanyalah indikator suasana hati, dan bukan lagi hati itu sendiri.... betapa penting mind-set dalam hidup ini. Jika mindset kita baik maka baiklah seluruh diri kita. Jika mindset kita buruk maka buruklah seluruh diri kita.
Bagaimana jika mindset kita merRESPON taqdirNya dengan ACTION bersama-Nya dan dengan cara-Nya ? Cobalah... apa yang terjadi pada diri anda.
Lalu dimanakah sebenarnya lokasi Hati secara fisik? atau memang masih misteri... sementara ini masih di Jantung, mungkin? argumentasinya masih yang lama: Karena ada kekuatan yang Maha Dahsyat yang membuat Jantung berdenyut terus menerus sampai tiba waktunya berhenti.... wallohua'lam.