Kadang rizki datang kepada Anda sebab satu senyuman dari hati yang penuh kebahagian. Kebahagian hati itu akan menarik rizki agar datang ke dalam hidup Anda. Usahakanlah suasana hati Anda tetap bahagia meski peluh dan keringat membasahi tubuh Anda saat bekerja.
Tulisan ini terinspirasi oleh kultwitnya @maula_aydeed. Beliau adalah kandidat Doctor di Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kultwit beliau ini di posting di minggu kedua September *ceria* di tahun 2012. Semoga bermanfaat dan jangan lupa follow akun twitter beliau
Tulisan ini terinspirasi oleh kultwitnya @maula_aydeed. Beliau adalah kandidat Doctor di Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kultwit beliau ini di posting di minggu kedua September *ceria* di tahun 2012. Semoga bermanfaat dan jangan lupa follow akun twitter beliau
Setiap perubahan dalam hidup ini dimulai dengan kesanggupan untuk menerima kenyataan hidup dengan penuh kebahagiaan dan kelapangan hati. Setelah sanggup menerima kenyataan dengan penuh kebahagian dan kelapangan hati, lalu cobalah tengok ayat ini... Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada satu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada (hati dan pikiran) diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar (suara hati mereka) lagi Maha Mengetahui (apa yang ada pada pikiran mereka), (Q.008:053)
Jika Anda mengakui keterlibatan pertolongan Tuhan YME dalam mencari rizki maka semestinya yang ada hanya perasaan kebahagian dan kelapangan hati Anda. Atau sebaliknya, kebahagian dan lapangnya hati Anda itu adalah bukti nyata dan jelas bahwa Tuhan YE telah terlibat dan siap memberikan pertolongan kepada Anda. Luasnya hati Anda membuat keluasan rizki Anda di Alam Nyata yang sedang Anda jalani. Tuhan YME akan membantu Anda saat mencari rizki dikala ada kebahagian dan kelapangan di hati Anda.
Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka dan barang siapa yang bertawakal (menyerahkan keyakinannya) kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya (dalam menebarkan rizki). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan (yang pasti dalam penebaran rizki) bagi tiap-tiap sesuatu (apapun sehingga tercapai keseimbangan dalam tata kelola rizki dimuka bumi) (Q.065:003).
Orang yang kuat iman selalu merasakan kebahagiaan dan kelapangan hati saat mencari rizki tanpa dipengaruhi fenomena duniawi. Orang yang kuat iman selalu merasakan kebersamaan dengan siapapun dalam mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama, bukan hanya untuk dirinya. Orang yang kuat iman selalu melihat kebaikan-kebaikan orang lain saat mencari rizki. Keyakinannya sangat bulat bahwa diperlukan kebersamaan dalam menjalankan sunatullah yang terus menerus bergulir tak pernah henti sampai akhir zaman. Kebersamaan yang terikat dalam silaturahmi dan berbagi. Sehingga orang yang kuat iman selalu diliputi kebahagian dan kelapangan hati.
Silahkan Anda baca teks Al-Qur'an yang menjelaskan sikap orang kafir tentang rizki. Ketika dikatakan kepada mereka: Nafkahkanlah sebagian kecil dari rizki yang Allah telah berikan kepadamu, maka mereka orang-orang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman “Apakah kami akan memberikan makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki makan Dia akan memberinya makan, tiadalah kalian melainkan dalam kesesatan yang nyata. (Q:S;36:47).
Perhatikanlah lebih seksama perkataan orang kafir. Apakah kami akan memberikan makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki makan Dia akan memberinya makan. (Q:S;36:47).
Orang beriman menyakini bahwa rizki itu adalah pemberian Tuhan YME. Campur tangan Tuhan YME adalah mutlak adanya. Orang yang kuat iman bekerja karena termotivasi untuk mempersiapkan diri menerima rizki dari Tuhan YME. Orang beriman menyadari penuh keterlibatan dan pertolongan Tuhan YME saat bekerja untuk mencari rizki.
Orang yang kuat iman merasakan kebahagiaan dan kelapangan hati menghadapi kenyataan apapun dalam hiruk pikuknya memperoleh rizki. Kebutuhan hidup sama sekali tidak membuat rasa hidup berkekurangan, bahkan malah sebaliknya mensyukuri apa yang ada. Peluh tidak membuatnya mengeluh tapi malah menjadikannya sebagai seorang Penempuh yang sejati menuju ke kehadirat Tuhan YME. Hatinya begitu yakin dengan pertolongan Tuhan YME yang kadang tidak terlihat mata ketika sedang mencari rizki.
Ketika yakin dengan pertolongan Tuhan YME maka akan muncul kebahagiaan dan kelapangan hati dalam mencari rizki. Kemudian kebahagian dan kelapangan hati ini pulalah yang membuatnya kembali meyakini datangnya pertolongan dan kasih sayang Tuhan YME. Seperti telur dengan ayam, kehadirannya susul menyusul, tidak bisa diidifinisikan mana yang lebih dulu. Keyakinan ini bergulir begitu saja seperti bola salju yang makin lama makin membesar.
Orang kafir tidak mempercayai pertolongan Allah dalam urusan rizki. Tentunya orang mukmin mempercayai pertolongan itu. Tidak cukup mulut orang mukmin berkata "Saya mempercayai pertolonganTuhan YME", tapi mereka juga harus menumbuhkan kebahagiaan dan kelapangan hati itu sendiri.
Ketahuilah bahwa kebahagiaan dan kelapangan hati bukanlah hal yang bisa diupayakan. Keduanya adalah konsekwensi dari sebuah keyakinan terhadap keterlibatan dan pertolongan Tuhan YME. Tumbuh-kembangkanlah keyakinan keterlibatan dan pertolongan Tuhan YME dalam berikhtiar, maka muncullah rasa kebahagian dan lapang-hati saat mencari rizki.
Kebahagiaan dan kelapangan hati bisa juga muncul karena keyakinan adanya keterlibatan dan pertolongan Tuhan YME di masa lalu ketika mencari rizki . Orang yang kuat iman selalu mengingat dan merenungi masa lalu seperti ini untuk memotivasi diri.
Jadikanlah tetesan peluh Anda sebagai bukti bahwa Anda seorang Penempuh sejati dalam menuju ke kehadirat Tuhan YME sehingga begitu banyak kebahagiaan dan kelapangan hati yang bisa dinikmati!
Ketika orang yang kuat iman mau mengeluarkan sebagian rizkinya untuk orang lain, maka paling tidak ada tiga hal yang teringat dalam pikirannya. (i) Keringat yang sudah keluar selama ini bukanlah untuk mencari rizki tapi mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan rizki (ii) Semua kebutuhan hidup diri dan siapapun yang dibawah tanggungannya sudah dijamin oleh Tuhan YME (iii) Selalu berprasangka baik bahwa rizkinya yang dikeluarkan ini akan digunakan dengan sebaik-baiknya dijalan Tuhan. Lalu kemudian tidak mungkin ada setitik niatpun dalam hatinya untuk menunda infak-sodakohnya kepada orang lain.
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah se-banyak-banyaknya supaya kamu beruntung (Q.062:010). ...Sesungguhnya mengingat-Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.029:045).